Mengungkap 4 Jenis Augmented Reality dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Agung Laksono
Augmented Reality (AR) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari revolusi teknologi modern. Kemampuannya untuk menyatukan dunia fisik dengan konten digital telah membuka pintu bagi berbagai aplikasi menarik dalam berbagai bidang kehidupan.

4 Jenis Augmented Reality

Dalam artikel ini, kita akan menguraikan empat jenis utama dari Augmented Reality beserta implikasi praktisnya dalam kehidupan sehari-hari.
  1. Marker-based AR:

    AR berbasis marker menggunakan tanda atau marker khusus sebagai titik rujukan untuk menampilkan konten digital. Marker bisa berupa gambar, logo, atau pola tertentu yang dikenali oleh perangkat AR. Saat marker terdeteksi, konten digital seperti gambar, video, atau informasi tambahan ditampilkan di sekitar marker tersebut. Penerapan yang umum dari AR berbasis marker termasuk promosi produk, edukasi interaktif, dan permainan yang melibatkan interaksi antara dunia nyata dan digital.
  2. Markerless AR:

    Berbeda dengan AR berbasis marker, AR tanpa marker tidak memerlukan tanda khusus untuk menampilkan konten digital. Sebaliknya, teknologi ini menggunakan sensor seperti GPS, kompas, dan akselerometer untuk menentukan posisi dan orientasi pengguna dalam ruang fisik. Aplikasi AR tanpa marker sering digunakan dalam navigasi, turisme, dan realitas virtual. Contohnya adalah aplikasi navigasi yang menampilkan petunjuk arah secara langsung di layar berdasarkan posisi pengguna.
  3. Projection-based AR:

    AR berbasis proyeksi memproyeksikan konten digital langsung ke permukaan fisik, seperti dinding atau meja, tanpa perlu perangkat genggam atau kacamata khusus. Teknologi proyeksi ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital secara langsung di dalam lingkungan fisik mereka. Penggunaan yang umum dari AR berbasis proyeksi meliputi pemasangan iklan yang dinamis, pameran seni interaktif, dan pengalaman belajar yang menyenangkan.
  4. Superimposition-based AR:

    AR berbasis superimposisi menggabungkan elemen-elemen dari AR berbasis marker dan tanpa marker dengan cara menambahkan konten digital ke objek atau lingkungan fisik secara real-time. Teknologi pengenalan objek dan visi komputer memungkinkan pengguna untuk melihat objek fisik yang diperluas dengan informasi digital tambahan. Contoh penerapan AR berbasis superimposisi termasuk aplikasi belanja online yang memungkinkan pengguna untuk mencoba pakaian atau aksesori virtual di layar mereka.

Dengan berbagai jenis AR ini, kita melihat potensi besar untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar. Dari pengalaman belajar yang lebih mendalam hingga pengalaman belanja yang lebih personal, AR membuka jalan bagi inovasi yang tak terbatas. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, kita dapat mengharapkan lebih banyak lagi aplikasi AR yang memperkaya kehidupan kita di masa depan.
Agung Laksono
Hanya Insan Biasa Yang Tertarik Seputar Gadget,Teknologi dan Bisnis
Komentar